Senin, 22 Maret 2010

GAYATRI MANTRAM

GAYATRI MANTRAM
FUNGSI DAN BERKAHNYA BAGI YANG MENGUCAPKAN

OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDDHAM

Sudah banyak diantara umat Hindu yang mengenal dan hafal mantra Gayatri, namun belum semua diantara yang hafal dan mengenal mantra Gayatri mengetahui apa saja kegunaan dari mantra yang sangat universal ini dan dianggap sebagai ibunya mantra. Untuk itu saya mencoba menyampaikan sedikit pengalaman mempergunakan mantra Gayatri dalam kehidupan sehari-hari dan dampak sampingan bagi kita untuk meningkatkan tingkat spiritual masing-masing.

Sebelumnya, perlu diketahui yang lebih penting dari pada itu adalah pemahaman tentang keberadaan diri kita sendiri yaitu bahwa kita lahir ke dunia bukanlah seorang diri. Secara kodrat sudah ditentukan bahwa manusia itu lahir ke dunia bersama dengan delapan saudara kembarnya sehingga menjadi sembilan dengan dirinya. Empat berada di luar diri manusia dan lima berada di dalam diri manusia yang dikenal dengan sebutan “sedulur papat kelima pancer”. Sedulur papat kelima pancer ini adalah merupakan kunci utama dari berhasil atau tidaknya seseorang mengarungi kehidupan di dunia ini dan di dunia kelanggengan. Ketika kita mau makan, berangkat kerja, sembahyang dan sebagainya kita harus mengajak mereka bersama-sama, agar kita dijaga dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

1. BUNYI MANTRA GAYATRI

OM BHUR BUWAH SWAH
(Ya Tuhan, Engkau penguasa alam nyata, alam gaib, alam maha gaib)
TAT SAWITUR WARENYAM
(Engkaulah satu-satunya yang patut hamba sembah)
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
(Engkaulah tujuan hamba dalam semadhi)
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
(Terangilah jiwa hamba agar hamba berada dijalan yang lurus menuju Engkau)

2. MANTRA GAYATRI UNTUK MENGAGUNGKAN DAN MENYEMBAH
TUHAN

Dengan mengucapkan mantra Gayatri secara berulang-ulang minimal 108 kali sesering mungkin untuk mengagungkan, menyembah Dia, maka kita akan memperolah ketenangan jiwa dan pikiran, caranya :
Ucapkan pertama Om Awignham Astu Namo Siddham sebelum kita memulai suatu pekerjaan. Selanjutnya ajak saudara kita untuk sembahyang :
Sedulurku papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dine, tunggal dalam kadangku, tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama menyembah kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca.
Ucapkan OM TAT SAT EKAM EVA ADWITYAM BRAHMAN,
selanjutnya japa gayatri dengan khusuk.

3. MANTRA GAYATRI UNTUK MEMBUKA TUJUH CAKRA UTAMA YANG ADA
DALAM DIRI MANUSIA, DIBANTU PRANAYAMA DAN DAGDI KARANA

Dengan melakukan pranayama adi pada waktu pagi atau malam hari dengan cara :
Duduk bersila, pakaian agak longgar, alas duduk yang empuk lakukan:

a. Tarik nafas yang dalam dengan cepat langsung ditaruh diperut bagian bawah/puser,
tahan sebentar sambil baca mantra dalam hati
OM Ang Atmaya Brahma murtyayai namah.

b. Nafas dinaikkan ke dada ditahan sebentar sambil baca mantra dalam hati:
OM Ung Antaratmaya Wisnu Murtyayai namah

c. Nafas dinaikkan ke kepala dan ditahan semampunya dan jangan memaksakan, sambil
ucapkan mantra dalam hati:
OM Mang Paramaatmaya Iswara murtyayai namah

d. Nafas dibuang perlahan dengan mengucapkan mantra dalam hati:
Om Ung Rah Pat astraya namah sarwa winasaya swaha.

e. Lakukan dengan sabar dan ulangi beberapa kali semampunya. Kalau capek bisa istirahat
sebentar.

f. Setelah melakukan pranayama adi, lakukan dagdi karana yaitu posisi tetap duduk bersila lalu
ucapkan mantra :
OM Sariram kundam ityuktan
(Ya Tuhan, semoga engkau jadikan tubuh ini bagaikan tungku api)
Triyantah karanam indhanam
(yang sanggup membakar ketiga dunia dalam tubuh ini)
Sapta Ongkara mayo bahnir
(menjadikan tujuh Ongkara/cakra yang ada dalam tubuh hamba menjadi terbuka)
Bojananta udindhitah
(sehingga dapat menyimpan kekuatan prana)
OM Ang astra Kala Agni Rudra ya namah swaha
(Ya Tuhan, atas restumu semoga Api Rudra yang rahasia hadir dalam tubuh hamba)

Bayangkan diri kita seakan-akan berada di tengah-tengah gungungan api.

Setelah beberapa saat, ucapkan Amerta Mantra ;
OM Hram hrim sah Paramaciwa Raditya ya nama swaha
OM Ung Rah Phat astra ya namah.
Bayangkan ada tirta amerta yang mengguyur kepala kita terus mengalir keseluruh tubuh melalui tulang belakang.

g. Teruskan japa Gayatri Mantram 108 kali. Lebih banyak akan lebih bagus hasilnya.

4. MANTRA GAYATRI UNTUK MENDOAKAN PARA BHETARE DAN LELUHUR
KITA

Betare yang duduk di sebuah pure, dulunya adalah manusia sama seperti kita. Bedanya, beliau pada waktu hidupnya sudah mempelajari, mengamalkan weda sehingga mencapai tingkat kesucian tertentu menurut kaca mata Tuhan dan diijinkan untuk menjadi Bhetare (pelindung).
Contohnya : Mpu Gnijaya.
Terhadap beliau kita tidak perlu menyembah, akan tetapi mendoakan beliau, karena beliau belum mencapai tahapan puncak yaitu Aham Brahman Asmi (artinya masih bertugas/beryadnya sebagai pelindung).
Caranya :
Ya Tuhan yang Maha Sempurna, semoga Engkau menganugrahkan kesempurnaan yang sejati ya sejatinya sampurna kepada Bhetare yang duduk di pure ini (atau sebut nama purenya). Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 kepada beliau. Lakukan japa.
Bagi yang frekwensinya sudah nyambung, Bhetare akan hadir melalui penglihatan mata bathin.
Kepada para leluhur, orang tua (almarhum) dapat dilakukan sebagai berikut :

Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, semoga engkau mengampuni segala dosa dari para leluhur hamba, atau almarhum kedua orang tua hamba (sebut namanya), berikanlah tempat yang layak kepada mereka. Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 untuk beliau.
Leluhur yang kita doakan biasanya akan hadir dalam mimpi.

5. GAYATRI MANTRAM DIUCAPKAN PADA SAAT KITA MAU BERANGKAT
KERJA, MELIWATI TEMPAT-TEMPAT YANG ANGKER DAN MENAKUTKAN

Ketika kita mau berangkat kerja atau berniat pergi kesuatu tempat, sebelum melangkah keluar dari pintu rumah ada tata krama yang perlu dilakukan demi keselamatan kita di jalan, apalagi ketika pada malam hari kita melewati tempat yang angker. Caranya :
Sebelum keluar dari pintu utama rumah, kita berdiri dibawah pintu, tarik nafas dalam, jari telunjuk melintang di depan kedua lobang hidung, hembuskan nafas lalu rasakan, lobang mana yang terasa lebih kencang keluarnya udara. Kalau lobang sebelah kanan yang terasa lebih kencang, maka kaki yang duluan melangkah adalah kaki kanan. Kalau lobang sebelah kiri yang terasa lebih kencang, maka kaki yang duluan melangkah adalah kaki kiri. Kalau kedua-duanya sama, maka kaki yang duluan melangkah terserah kita.
Sebelum kita melangkahkan kaki, maka sebaiknya kita harus mengajak saudara kita :
Sedulurku papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dina, tunggal dalam kadangku, tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama berangkat ke ….
Jagalah aku dalam perjalanan.
Ucapkan Gayatri Mantram 7 kali. Baru melangkahkan kaki sesuai dengan hasil yang diperolah tadi. Apabila kita merasa ketakutan ketika melewati suatu tempat, kita tinggal mengucapkan Gayatri Mantram saja.

Didalam kita mengucapkan Gayatri Mantram, jumlah bait yang diucapkan tergantung untuk apa kita bergayatri mantram,
a. Bila kita memohon pertolongan dari Tuhan, kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 7 kali (pitulungan), 70 kali atau 700 kali dan lebih bagus lagi kalau 7000 kali.
b. Bila kita memohon kesempurnaan kepada Tuhan, maka kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 9 kali (sempurna), 99 kali atau 999 kali dan lebih bagus lagi 9999 kali.
c. Bila kita memohon jalan yang sukses atas suatu kegiatan/upacara, maka kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 11 kali (pintu gerbang), 111 kali atau 1111 kali.
6. GAYATRI MANTRAM UNTUK MENDOAKAN ORANG YANG SEDANG SAKIT.

Kepada orang yang sedang dicoba oleh Tuhan dengan memberikan penyakit, maka dengan mantra Gayatri kita bias membantu untuk memohon kesembuhan dari Yang Maha Menyembuhkan. Caranya :
Ya Tuhan Yang Maha Menyembuhkan, semoga Engkau anugrahkan kesembuhan kepada ……(sebutkan namanya) lalu panggil saudaranya yang sakit; sedulur papat kelima pancer si jabang bayi …….(sebut namanya yang sakit), bantulah saudaramu yang sedng sakit supaya sehat.

Barulah berjapa Gayatri sebanyak 77 kali atau 777 kali. Bila perlu, lebih bagus lagi dibantu dengan sarana air putih. Setelah selesai air putih diminumkan dan dibalurkan kebadan yang sakit. Dalam hal ini, pemohon harus dalam konsentrai penuh. Bagi yang sudah bisa menerima sinyal/petunjuk dari gaib, maka gambar yang terlihat oleh mata bhatin; bias orang yang sakit tersenyum sehat, bias sinar terang, ini artinya orang yang sedang sakit akan dianugrahkan kesembuhan. Kalau gambar yang diterima dari gaib berupa kuburan atau kobaran api yang membakar sesuatu, ini petunjuk bahwa memang sakit ini adalah jalannya untuk meninggal.
Namun tanda apapun yang diterima itu hanya untuk sendiri, jangan dulu disampaikan kepada orang lain, tidak boleh mendahului kehendak Tuhan.

7. GAYATRI MANTRAM KITA UCAPKAN PADA SAAT KITA AKAN TIDUR

Ketika kita berniat untuk tidur, maka sebelumnya kita sebut sadulur kita:

sadulurku papat kelime pancer kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dina tunggal jalan, aku mau tidur, tolong jaga aku dari orang –orang yang jahat dan sirik. Om tat sat ekam eva adwitym Brahman,

selanjutnya baca Gayatri mantram 7 kali.

PENUTUP

Gayatri Mantram adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri, tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing-masing.
Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram kita akan sedikit demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa dan jangan pernah bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa. Sabar, sabar, dan sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.

OM SANTI SANTI SANTI OM

GAYATRI MANTRAM

GAYATRI MANTRAM
FUNGSI DAN BERKAHNYA BAGI YANG MENGUCAPKAN


OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDDHAM

Sudah banyak diantara umat Hindu yang mengenal dan hafal mantra Gayatri, namun belum semua diantara yang hafal dan mengenal mantra Gayatri mengetahui apa saja kegunaan dari mantra yang sangat universal ini dan dianggap sebagai ibunya mantra. Untuk itu saya mencoba menyampaikan sedikit pengalaman mempergunakan mantra Gayatri dalam kehidupan sehari-hari dan dampak sampingan bagi kita untuk meningkatkan tingkat spiritual masing-masing.

Sebelumnya, perlu diketahui yang lebih penting dari pada itu adalah pemahaman tentang keberadaan diri kita sendiri yaitu bahwa kita lahir ke dunia bukanlah seorang diri. Secara kodrat sudah ditentukan bahwa manusia itu lahir ke dunia bersama dengan delapan saudara kembarnya sehingga menjadi sembilan dengan dirinya. Empat berada di luar diri manusia dan lima berada di dalam diri manusia yang dikenal dengan sebutan “sedulur papat kelima pancer”. Sedulur papat kelima pancer ini adalah merupakan kunci utama dari berhasil atau tidaknya seseorang mengarungi kehidupan di dunia ini dan di dunia kelanggengan. Ketika kita mau makan, berangkat kerja, sembahyang dan sebagainya kita harus mengajak mereka bersama-sama, agar kita dijaga dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

1. BUNYI MANTRA GAYATRI

OM BHUR BUWAH SWAH
(Ya Tuhan, Engkau penguasa alam nyata, alam gaib, alam maha gaib)
TAT SAWITUR WARENYAM
(Engkaulah satu-satunya yang patut hamba sembah)
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
(Engkaulah tujuan hamba dalam semadhi)
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
(Terangilah jiwa hamba agar hamba berada dijalan yang lurus menuju Engkau)


2. MANTRA GAYATRI UNTUK MENGAGUNGKAN DAN MENYEMBAH
TUHAN

Dengan mengucapkan mantra Gayatri secara berulang-ulang minimal 108 kali sesering mungkin untuk mengagungkan, menyembah Dia, maka kita akan memperolah ketenangan jiwa dan pikiran, caranya :
Ucapkan pertama Om Awignham Astu Namo Siddham sebelum kita memulai suatu pekerjaan. Selanjutnya ajak saudara kita untuk sembahyang :
Sedulurku papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dine, tunggal dalam kadangku, tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama menyembah kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca.
Ucapkan OM TAT SAT EKAM EVA ADWITYAM BRAHMAN,
selanjutnya japa gayatri dengan khusuk.



3. MANTRA GAYATRI UNTUK MEMBUKA TUJUH CAKRA UTAMA YANG ADA
DALAM DIRI MANUSIA, DIBANTU PRANAYAMA DAN DAGDI KARANA

Dengan melakukan pranayama adi pada waktu pagi atau malam hari dengan cara :
Duduk bersila, pakaian agak longgar, alas duduk yang empuk lakukan:

a. Tarik nafas yang dalam dengan cepat langsung ditaruh diperut bagian bawah/puser,
tahan sebentar sambil baca mantra dalam hati
OM Ang Atmaya Brahma murtyayai namah.

b. Nafas dinaikkan ke dada ditahan sebentar sambil baca mantra dalam hati:
OM Ung Antaratmaya Wisnu Murtyayai namah

c. Nafas dinaikkan ke kepala dan ditahan semampunya dan jangan memaksakan, sambil
ucapkan mantra dalam hati:
OM Mang Paramaatmaya Iswara murtyayai namah

d. Nafas dibuang perlahan dengan mengucapkan mantra dalam hati:
Om Ung Rah Pat astraya namah sarwa winasaya swaha.

e. Lakukan dengan sabar dan ulangi beberapa kali semampunya. Kalau capek bisa istirahat
sebentar.

f. Setelah melakukan pranayama adi, lakukan dagdi karana yaitu posisi tetap duduk bersila lalu
ucapkan mantra :
OM Sariram kundam ityuktan
(Ya Tuhan, semoga engkau jadikan tubuh ini bagaikan tungku api)
Triyantah karanam indhanam
(yang sanggup membakar ketiga dunia dalam tubuh ini)
Sapta Ongkara mayo bahnir
(menjadikan tujuh Ongkara/cakra yang ada dalam tubuh hamba menjadi terbuka)
Bojananta udindhitah
(sehingga dapat menyimpan kekuatan prana)
OM Ang astra Kala Agni Rudra ya namah swaha
(Ya Tuhan, atas restumu semoga Api Rudra yang rahasia hadir dalam tubuh hamba)

Bayangkan diri kita seakan-akan berada di tengah-tengah gungungan api.

Setelah beberapa saat, ucapkan Amerta Mantra ;
OM Hram hrim sah Paramaciwa Raditya ya nama swaha
OM Ung Rah Phat astra ya namah.
Bayangkan ada tirta amerta yang mengguyur kepala kita terus mengalir keseluruh tubuh melalui tulang belakang.

g. Teruskan japa Gayatri Mantram 108 kali. Lebih banyak akan lebih bagus hasilnya.





4. MANTRA GAYATRI UNTUK MENDOAKAN PARA BHETARE DAN LELUHUR
KITA

Betare yang duduk di sebuah pure, dulunya adalah manusia sama seperti kita. Bedanya, beliau pada waktu hidupnya sudah mempelajari, mengamalkan weda sehingga mencapai tingkat kesucian tertentu menurut kaca mata Tuhan dan diijinkan untuk menjadi Bhetare (pelindung).
Contohnya : Mpu Gnijaya.
Terhadap beliau kita tidak perlu menyembah, akan tetapi mendoakan beliau, karena beliau belum mencapai tahapan puncak yaitu Aham Brahman Asmi (artinya masih bertugas/beryadnya sebagai pelindung).
Caranya :
Ya Tuhan yang Maha Sempurna, semoga Engkau menganugrahkan kesempurnaan yang sejati ya sejatinya sampurna kepada Bhetare yang duduk di pure ini (atau sebut nama purenya). Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 kepada beliau. Lakukan japa.
Bagi yang frekwensinya sudah nyambung, Bhetare akan hadir melalui penglihatan mata bathin.
Kepada para leluhur, orang tua (almarhum) dapat dilakukan sebagai berikut :

Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, semoga engkau mengampuni segala dosa dari para leluhur hamba, atau almarhum kedua orang tua hamba (sebut namanya), berikanlah tempat yang layak kepada mereka. Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 untuk beliau.
Leluhur yang kita doakan biasanya akan hadir dalam mimpi.

5. GAYATRI MANTRAM DIUCAPKAN PADA SAAT KITA MAU BERANGKAT
KERJA, MELIWATI TEMPAT-TEMPAT YANG ANGKER DAN MENAKUTKAN

Ketika kita mau berangkat kerja atau berniat pergi kesuatu tempat, sebelum melangkah keluar dari pintu rumah ada tata krama yang perlu dilakukan demi keselamatan kita di jalan, apalagi ketika pada malam hari kita melewati tempat yang angker. Caranya :
Sebelum keluar dari pintu utama rumah, kita berdiri dibawah pintu, tarik nafas dalam, jari telunjuk melintang di depan kedua lobang hidung, hembuskan nafas lalu rasakan, lobang mana yang terasa lebih kencang keluarnya udara. Kalau lobang sebelah kanan yang terasa lebih kencang, maka kaki yang duluan melangkah adalah kaki kanan. Kalau lobang sebelah kiri yang terasa lebih kencang, maka kaki yang duluan melangkah adalah kaki kiri. Kalau kedua-duanya sama, maka kaki yang duluan melangkah terserah kita.
Sebelum kita melangkahkan kaki, maka sebaiknya kita harus mengajak saudara kita :
Sedulurku papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dina, tunggal dalam kadangku, tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama berangkat ke ….
Jagalah aku dalam perjalanan.
Ucapkan Gayatri Mantram 7 kali. Baru melangkahkan kaki sesuai dengan hasil yang diperolah tadi. Apabila kita merasa ketakutan ketika melewati suatu tempat, kita tinggal mengucapkan Gayatri Mantram saja.

Didalam kita mengucapkan Gayatri Mantram, jumlah bait yang diucapkan tergantung untuk apa kita bergayatri mantram,
a. Bila kita memohon pertolongan dari Tuhan, kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 7 kali (pitulungan), 70 kali atau 700 kali dan lebih bagus lagi kalau 7000 kali.
b. Bila kita memohon kesempurnaan kepada Tuhan, maka kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 9 kali (sempurna), 99 kali atau 999 kali dan lebih bagus lagi 9999 kali.
c. Bila kita memohon jalan yang sukses atas suatu kegiatan/upacara, maka kita ucapkan gayatri mantram sebanyak 11 kali (pintu gerbang), 111 kali atau 1111 kali.
6. GAYATRI MANTRAM UNTUK MENDOAKAN ORANG YANG SEDANG SAKIT.

Kepada orang yang sedang dicoba oleh Tuhan dengan memberikan penyakit, maka dengan mantra Gayatri kita bias membantu untuk memohon kesembuhan dari Yang Maha Menyembuhkan. Caranya :
Ya Tuhan Yang Maha Menyembuhkan, semoga Engkau anugrahkan kesembuhan kepada ……(sebutkan namanya) lalu panggil saudaranya yang sakit; sedulur papat kelima pancer si jabang bayi …….(sebut namanya yang sakit), bantulah saudaramu yang sedng sakit supaya sehat.

Barulah berjapa Gayatri sebanyak 77 kali atau 777 kali. Bila perlu, lebih bagus lagi dibantu dengan sarana air putih. Setelah selesai air putih diminumkan dan dibalurkan kebadan yang sakit. Dalam hal ini, pemohon harus dalam konsentrai penuh. Bagi yang sudah bisa menerima sinyal/petunjuk dari gaib, maka gambar yang terlihat oleh mata bhatin; bias orang yang sakit tersenyum sehat, bias sinar terang, ini artinya orang yang sedang sakit akan dianugrahkan kesembuhan. Kalau gambar yang diterima dari gaib berupa kuburan atau kobaran api yang membakar sesuatu, ini petunjuk bahwa memang sakit ini adalah jalannya untuk meninggal.
Namun tanda apapun yang diterima itu hanya untuk sendiri, jangan dulu disampaikan kepada orang lain, tidak boleh mendahului kehendak Tuhan.

7. GAYATRI MANTRAM KITA UCAPKAN PADA SAAT KITA AKAN TIDUR

Ketika kita berniat untuk tidur, maka sebelumnya kita sebut sadulur kita:

sadulurku papat kelime pancer kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dina tunggal jalan, aku mau tidur, tolong jaga aku dari orang –orang yang jahat dan sirik. Om tat sat ekam eva adwitym Brahman,

selanjutnya baca Gayatri mantram 7 kali.


PENUTUP

Gayatri Mantram adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri, tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing-masing.
Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram kita akan sedikit demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa dan jangan pernah bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa. Sabar, sabar, dan sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.

OM SANTI SANTI SANTI OM

Rabu, 10 Maret 2010

HARI RAYA NYEPI

Hari Suci Nyepi merupakan tonggak kebangkitan kerohanian Hindu yang ditandai dengan TOLERANSI dan KERUKUNAN. Bermula dari persaingan dan pertikaian bangsa-bangsa di kawasan Asia (sekarang antara : Tibet, Asia Tengah, Persia, Sungai Sindhu, Afganistan, Pakistan, Kashmir, Iran dan India Barat laut) antara bangsa Saka (Scythia) – Pahlava (Parthia)– Yueh-ci (Cina) – Yavana (Yunani) – Malava (India). Mereka sangat berambisi salin menaklukkan satu sama lain sebagai musuh-musuhnya. Selama berabad-abad bangsa-bangsa tadi silih berganti saling menguasai wilayah lawan-lawannya (semacam penguasaan/ penjajahan) memperebutkan daerah yang sangat subur. Akhirnya pada awal tahun 248 SM di India, bangsa Pahlava unggul dalam peperangan melawan bangsa Yavana dan Saka serta menguasai wilayah yang sangat luas.

Bangsa Saka yang kalah perang mengembara dan mampu secara cepat menyesuaikan diri dan tersebar di seluruh kawasan, namun membawa satu misi kooperatif perdamaian dengan mengedepankan aspek budaya dan humanisme. Bangsa Saka dengan seni budaya dan kombinasi ketata negaraan yang terbuka (ala demokrasi sekarang) mampu menyentuh penguasa yakni Bangsa Pahlava. Artinya bangsa Pahlava mengakui keunggulan bangsa Saka yang mengalihkan perjuangan politiknya dari mengangkat senjata (peperangan) menjadi arah politik : ideology, social-budaya yang bercirikan keharomonisan – perdamaian dengan mengangkat kesejahteraan sebagai issu global. Pergerakan humanisme sejak tahun 138 – 12 SM terjadi akulturasi dan sinkretisme antara bangsa-bangsa yang tadinya bermusuhan dan berakhir pada peperangan menuju perdamaian.

Akibat gerakan kemanusiaan membuat sikap politik bangsa-bangsa tadi berubah menjadi gerakan LOKASAMGRAHA (dunia ini rumah kita, persaudaraan semesta, Torang samua basudara). Terdapat tokoh raja Kaniska I, II dan III (tidak semuanya berasal dari bangsa Saka tapi mereka mengadopsi perjuangan bangsa Saka) dalam percaturan politik yang meraih simpati rakyat dengan gerakan kesejahteraan dan kemanusiaan tadi. Salah satu yang terkenal kemudian adalah raja Kaniska II yang pada tahun 78 SM (sebelum masehi) menetapkan tahun baru sebagai pencerahan bangsa-bangsa yang berdamai dengan memberikan penghargaan kepada bangsa Saka yang memelopori pergerakan tadi menjadi TAHUN BARU SAKA yang diperingati secara serentak oleh seluruh negeri. Tahun itu di kemudian hari menjadi tahun PENCERAHAN dan dirayakan dengan khidmat melalui TAPA – BRATA – SAMADHI. Di Indonesia menjadi Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan dengan Brata Penyepian meliputi :

1. Amati Ghni : tidak menyalakan api khususnya api hawa nafsu
2. Amati Lelungan : tidak bepergian ke luar rumah
3. Amati Karya : tidak melakukan aktivitas kerja
4. Amati Lelangunan : tidak melakukan aktivitas khayalan/melamun, mengandai andai.


Perayaan Hari suci Nyepi dan Tahun Baru rangkaiannya sebagai berikut :

1. Melasti/Makiyis : adalah prosesi spiritual keagamaan sebagai upaya penyucian alam semesta dari segala kekotoran dan kejahatan akibat dari perputaran KARMA selama 1 tahun yang penuh dengan intrik, gejolak, nafsu, dan berbagai sisi negative terhadap kemanusiaan. Penyucian ini tidak berhenti pada tatanan alam semesta, tetapi juga pada diri setiap manusia Hindu, harus menyucikan diri dan lingkungannya. Arah prosesi penyucian itu ditujukan ke arah LAUT/SEGARA, karena diyakini air bersumber di laut dan air merupakan sumber dari kehidupan. 80% tubuh kita ini terdiri dari air. Pelaksanaan prosesi ini dilaksanakan sejak seminggu sebelum hari raya nyepi atau maksimal 2 hari sebelum Nyepi.
2. Tawur Kesanga : adalah upacara Bhuta Yajna, artinya korban suci yang ditujukan kepada penguasa kekuatan yang memberi kemanfaatan bagi seisi alam raya ini berupa CARU. Caru adalah kata bahasa Sanskerta yang berarti MEMPERCANTIK, MENETRALISIR, memiliki makna spiritual SOMYA yakni membuat semuanya menjadi harmonis. Caru ini berupa sesajen yang dibuat sedemikian rupa dalam rangkaian yang memiliki perhitungan magis, oleh Pendeta dijadikan sebagai sarana untuk menjadikan situasi krodit/disharmoni menjadi normal/harmonis kembali. Tawur kesanga dilaksanakan sehari sebelum Nyepi tepatnya pada bulan Mati/Tilem sasih Kesanga
3. Nyepi – Brata Penyepian : adalah hari raya Nyepi yang dilaksanakan perayaannya dengan berpuasa dan berpantang/brata. Dimulai pagi hari jam 06.00 tidak ada aktivitas berapi-api (tidak memasak, tidak menyalakan listrik, tidak menyalakan api hawa nafsu); tidak ada aktivitas bepergian ke luar rumah (berada di rumah/kamar tanpa api :NGEBLENG/samadhi, tidak berteriak/membuat kegaduhan); tidak ada aktivitas bersenang-senang (menonton TV, Video, Film atau mengkhayal ingin jadi orang kaya); tidak ada aktivitas bekerja (membajak, mencangkul, ke kantor dll sesuai profesinya) sampai jam 06.00 jadi selama 24 jam penuh aktivitas dihentikan secara total.
4. Ngembak Gni : melakukan aktivitas kembali seperti semula atau membuka api kehidupan normal. Pada hari ini menjadi lembaran baru bagi kehidupan yang cerah penuh pencerahan rohani. Melakukan dharma santi (simakrama, silaturahmi, anjangsana, saling bermaaf-maafan).


Inti dan Makna Perayaan Nyepi :

1. Melasti sebagai penyucian diri dan alam semesta untuk mengembalikan potensi kesucian dan kebenaran menurut ajaran wahyu Tuhan YME untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan kemanusiaan/humanisme. Laut sebagai sumber amerta karena laut/segara dipercaya dan diyakini mampu melebur segala kekotoran yang diakibatkan oleh api nafsu manusia yang berupa tindakan kotor/jahat dll.
2. Tawur Kesanga, sebagai cara spiritual manusia Hindu memberikan makna keharmonisan hidup yang dilakukan dengan pengorbanan (Yajna) berupa Bhuta Yajna. Ungkapan terima kasih dan syukhur manusia Hindu kepada Tuhan YME sebagai penguasa kekuatan vital dan prinsip hidup untuk diberdayakan secara maksimal untuk sisi kemanusiaan, bukan untuk mengeksploitasi dan mengekplorasi alam semesta dan kemanusiaannya.
3. Brata Penyepian, dengan amati : ghni, karya, lelungan, lelangunan, membuat hidup ini terintrospeksi secara sadar atas apa dan siapa diri ini untuk menuju arah yang ditentukan oleh ajaran agama. Selama 1 hari penuh (24 jam) aktivitas direorientasi guna memberikan pembaharuan alam semesta sehingga segenap potensinya kembali berfungsi secara maksimal. Bayangkan kota kita jika selama 1 hari tidak ditebari polutan asap kendaraan (polusi udara) dan listrik dipadamkan, aktivitas diliburkan sehari itu saja dalam setahun, berapa besar penghematan yang telah dilakukan oleh Negara, betapa bersihnya udara kota kita dan kelesuan dapat dipulihkan.
4. Ngembak Gni, aktivitas optimal setelah discharge selama sehari secara spiritual. Memulai dengan rasa syukur sebagai mahluk sosial melalui simakrama - sosialisasi dengan sesama saling memaafkan.

Senin, 08 Maret 2010

Babad Bendesa Manik Mas

BABAD
BENDESA MANIK MAS
(RINGKASAN)

PANCA PANDITA

Mpu Geni Jaya beserta adik-adiknya Mpu Semeru, Mpu Kuturan, Mpu Pradah dan Mpu Gana merupakan panca pandita dari India yang pada suatu ketika menghadap Raja Airlangga di Kediri. Kedatangan mereka ke Indonesia adalah terutama untuk membina pulau Bali atas perintah Bhatara Paçupati.

Yang meneruskan perjalanan ke Bali adalah:
1. Mpu Semeru menetap di Besakih.
2. Mpu Gana di Dasar Bhuwana, Gelgel.
3. Mpu Kuturan di Çilayukti, Padang.

Yang tinggal di Jawa adalah:
1. Mpu Pradah di Pajarakan, Kediri dan
2. Mpu Genijaya.

MPU GENI JAYA (Tahun 1157 Masehi)
Mpu Geni jaya mempunyai 7 putera (Sapta Pandita) yang tinggal di Kuntuliku, Jawa Timur. Dalam tahun 1157 Mpu Geni jaya pergi ke Bali untuk mengunjungi adik-adiknya lalu menetap di gunung Lempuyang. Gajah Waktra (1337 – 1343) Raja Bali, Gajah Waktra beserta pepatihnya Kebo Iwa dan Pasung Gerigis memerintah Bali selama 1337 – 1343. Kemudian Bali di serang dan di taklukan oleh patih Gajah Mada dari Mojopahit. Selesai perang, Mpu Jiwaksara yaitu generasi ke-6 dari Mpu Geni jaya diangkat menjadi puncuk pimpinan pemerintahan Mojopahit di Bali dengan gelar Patih Wulung. Ayahnya Mpu Wijaksana juga ikut ke Bali dan merupakan pendeta pertama dari Mojopahit yang mengatur tata keagamaan di Bali setelah Bali jatuh ke tangan Mojopahit.

PATIH WULUNG (Tahun 1350 Masehi)
Pada tahun 1350 Patih Wulung berangkat ke Mojopahit untuk memberi laporan kepada ratu Mojopahit Tri Buana Tunggal Dewi tentang keadaan di Bali dan sekaligus mohon supaya cepat di angkat seorang raja di Bali sebagai wakil pemerintahan Mojopahit. Akhirnya diangkatlah salah satu putra dari Danghyang Kepakisan, yaitu Dalem Ketut Kresna Kepakisan menjadi raja di Bali, berkedudukan di Samplangan kemudian di Gelgel. Berselang beberapa tahun, Sri Kresna Kepakisan ingin mempersatukan Blambangan dan Pasuruan yang dikuasai sang kakak, yaitu Dalem Wayan dan Dalem Made dengan kerajaan Bali. Penyerangan dilakukan ke Pasuruan dibawah pimpinan Patih Wulung. Sri Kresna Kepakisan berpesan agar sang kakak jangan sampai di bunuh. Namun dalam perang tanding antara Patih Wulung dan Dalem Pasuruan, yang terakhir ini terkena senjata Patih Wulung lalu gugur.
Setelah patih Wulung dengan pasukannya kembali ke Bali dan melaporkan jalannya peperangan yang berakhir dengan gugurnya Dalem Pasuruan, Sri Kresna Kepakisan menjadi sangat marah lantaran Patih Wulung telah melanggar pesannya sebagai tersebut di atas. Patih Wulung diusir dari gelgel setelah dibekali beberapa sikut tanah dan beberapa ratus prajurit. Di samping itu juga diberi gelar Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas. Patih Wulung pindah ke Bali Tengah yang kemudian disebut Bumi Mas kira-kira dalam tahun 1358.

Ki Patih Wulung atau Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas mempunyai 2 putra, yaitu:
1. Putra pertama adalah Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (II) yang menetap di Desa Mas dan menurunkan:
a. Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (III),
b. Gusti Luh Made Manik Mas,
c. Gusti Luh Nyoman Manik Mas Genitri, yang kemudian diperistri oleh Danghyang Nirartha.

Nama Bendesa Mas tetap tercantum sebagai pengenal garis keturunan. Dari sinilah menurun para Bendesa Mas yang tersebar di seluruh Bali antara lain di Gading Wani.
Putra kedua dari Patih Wulung adalah Kiyai Gusti Pangeran Semaranata, menetap di Gelgel dan menurunkan Gusti Rare Angon, leluhur dari Kiyai Agung Pasek Gelgel. Istilah Pasek berasal dari istilah kata pacek yang berarti pejabat. Semua pegawai kerajaan dari Perdana Menteri, Panglima Perang, Prajurit dan pegawai lainnya adalah pejabat.

DANGHYANG NIRARTHA (Tahun 1489 Masehi)
Di zaman Dalem Watu Renggong (1460 – 1550) datanglah ke Bali Danghyang Nirartha atau Pedanda Sakti Wawu Rauh dalam tahun 1489 lalu diangkat menjadi Bagawantha kerajaan.
Danghyang Nirartha adalah putra dari Danghyang Semara Natha yang bersama-sama pindah dari Mojopahit ke Daha, karena Mojopahit telah jatuh ke tangan Islam dalam tahun 1474. Islam kemudian juga merambat ke Kediri dan oleh karena itu Danghyang Nirartha pergi bersama kedua putra putrinya yang masih kecil, yaitu Ida Suwabawa (wanita) dan Ida Kulwan (laki) ke Pasuruan.
Di sini beliau menikah lagi dengan seorang putri Pasuruan yang melahirkan:
1. Ida Lor atau Ida Manuaba
2. Ida Wetan.
Dari Pasuruan Danghyang Nirartha pindah lagi ke Belambangan di mana beliau menikah dengan adiknya Dalem Blambangan yang bernama Patni Keniten Saraswati dan melahirkan:
1. Ida Selaga atau Ender
2. Ida Keniten
3. Ida Nyoman Stri Rai (wanita).

Timbul keributan di istana Blambangan lantaran istrinya dalem jatuh cinta pada Mpu Nirartha dan Dalem menuduh Nirartha mengguna-gunai sang permaisuri. Akhirnya Nirartha diusir dari Blambangan. Disertai ketujuh putra putrinya dan sang istri Patni Keniten Saraswati, beliau menyeberang ke Bali dan turun di pelabuhan Purancak.
Perjalanan dilanjutkan ke arah timur dan suatu ketika rombongan sampai di Desa Gading Wani, yang penduduknya kebetulan ditimpa penyakit sampar. Kedatangan Danghyang Nirartha disambut oleh Ki Bendesa Gading Wani dengan ramah dan memohon kepada beliau agar sudi menolong mengobati mereka yang sedang sakit. Berkat kesaktian Danghyang Nirartha berhasil menyembuhkan rakyat Gading Wani dan sejak itu beliau disebut pula Pedanda Sakti Wawu Rauh. Sebagai tanda bakti Ki Bendesa Gading Wani mempersembahkan kepada beliau seorang putrinya bernama Ni Luh Petapan untuk di jadikan pelayan.
Nama Danghyang Nirartha makin terkenal di Bali dan oleh karena itu Ki Pangeran Bendesa Manik Mas mengundang beliau untuk datang ke Bumi Mas, lebih-lebih setelah diketahui, bahwa mereka masih saudara sepupu. Di Bumi Mas, Danghyang Nirartha dibuatkan oleh Ki Pangeran Bendesa Manik Mas sebuah pasraman dan sebuah permandian. Setelah cukup lama tinggal di Mas, Kiyai Pangeran Bendesa Manik Mas mempersembahkan putrinya Gusti Nyoman Manik Mas Genitri kepada Danghyang Nirartha untuk di jadikan istri. Dari perkawinan ini lahirlah seorang putra yang diberi nama Ida Bokcabe. Ni Berit putri yang dibawa dari Melanting-Pulaki dan Luh Petapan putri dari Ki Bendesa Gading Wani akhirnya dikawini pula dan dari yang pertama lahir Ida Andapan sedangkan dari yang kedua lahir Ida Petapan.
BUMI MAS DISERANG SUKAWATI (Tahun 1750 Masehi)
Kira-kira dalam tahun 1750 Bumi Mas diserang oleh Kerajaan Sukawati, oleh karena Pangeran Bendesa Manik Mas tidak mau menyerahkan pusaka-pusakanya kepada Dalem Sukawati. Barang-barang pusaka dimaksud adalah pusaka leluhur Mojopahit yang dahulu diberikan oleh Ratu Mojopahit dan Patih Gajah Mada kepada Ki Patih Wulung sebagai penguasa Bali Aga Mojopahit. Pusaka itu terdiri dari keris, mahkota dan sebuah permata yang sangat dimuliakan bernama Menawa Ratna.
Penolakan Pangeran Bendesa Mas tersebut berdasarkan sebuah prasasti yang dahulu di keluarkan oleh Dalem Kresna Kepakisan (leluhur Dalem Sukawati) kepada Ki Patih Wulung, sewaktu patih ini diusir dari Gelgel ke Bumi Mas. Dalam prasasti ini antara lain di muat: “Kekayaan, harta benda, pusaka-pusaka dan lain-lain yang menjadi milik Bendesa Mas tidak boleh diambil atau dijarah/dikuasi untuk kerajan”.
Dalem Sukawati tidak mengindahkan atau tidak memahami isi wisama ini, lalu Bumi Mas diserang dengan pasukan besar yang mengakibatkan terbunuhnya Sang Pangeran Bendesa Mas dan keluarganya menghilang dari Bumi Mas termasuk keluarga Brahmana Mas. Keluarga Bendesa Manik Mas menjadi cerai berai dan mengungsi kesegala pelosok pulau Bali, juga ke Gading Wani.

PENUTUP
Berdasarkan babad tersebut di atas, maka Pura Kawitan para Bendesa Manik Mas adalah Pura Lempuyang Madia, bekas parhyangan Mpu Genijaya. Di samping itu pula nyungsung ke Pura Gading Wani (Lalanglinggah) dan Pura Taman Pule (Mas). Juga Pura Çilayukti (Padang) dan Pura Dasar Bhuwana (Gelgel) tidak boleh dilupakan.
Waktu di pura Besakih dibangun sebuah pelinggih untuk memuja arwah suci Danghyang Nirartha, di sebelah timurnya didirikan pula pelinggih untuk Bendesa Mas. Namun demikian lelintihan/asal-usul dan hukum kepurusa, para Bendesa Manik Mas patut nyungsung pula pura pedharman di komplek pura Besakih, yaitu Pura Ratu Pasek.

Selasa, 02 Maret 2010

RENUNGAN PAGERWESI-SASIH KESANGA


Doa Buka Hati

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua kemarahan berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua kesombongan berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua rasa iri dan dengki berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar kami menyadari bahwa kami harus saling mengampuni untuk dapat lebih dekat lagi kepadaMu.

Berkatilah kami untuk dapat mengampuni semua orang yang bersalah kepada kami dengan setulus-tulusnya .

(Bayangkan orang-orang yang pernah bersalah walaupun yang bersangkutan masih menyakiti terus menerus. Maafkanlah mereka satu persatu dengan setulus-tulusnya)

Tuhan, berkatilah semua orang yang pernah bersalah kepada kami karena mereka sebagaimana kami masih belum sadar akan arti dari Cahaya dan Cinta KasihMu.

Tuhan, dengan telah kami maafkan orang-orang yang pernah bersalah kepada kami, berkatilah hati kami agar semua dendam, benci, kesedihan, sakit hati, ketidak puasan, kejengkelan, dan emosi negatif lainnya yang disebabkan oleh orang lain berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan berkatilah kami juga agar kami sadar bahwa Kasih Mu selalu mengampuni. Berkatilah kami agar dapat menyadari semua kesalahan-kesalahan kami baik kepadaMu maupun kepada sesama kami, menyesali dan memohon ampun atas semua kesalahan-kesalahan kami tersebut dengan sungguh-sungguh.

(Sadari kesalahn-kesalahn yang pernah dilakukan satu persatu, sesali dan mohon ampun dengan sungguh-sungguh)

Tuhan, ampunilah kami atas kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan baik dengan sengaja maupun tidak.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua ketakutan, kekuatiran, dan beban yang ada karena kesalahan-kesalahan kami tersebut berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua kelicikan yang sekiranya ada berganti dengan

Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua keserakahan yang sekiranya ada berganti dengan

Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah hati kami agar semua emosi negatif yang selama ini menjauhkan kami dari pada Mu berganti dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah kami agar Cahaya dan Cinta Ksih Mu yang telah ada di hati kami menjadi semakin terang dan kuat dalam hati kami

Tuhan, berkatilah kami agar kami menyadari keberadaan Cahaya dan Cinta Kasih Mu dalam hati kami dan kami dapat merasakan kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan semua hal-hal positif lainnya pada saat-saat hati kami dipenuhi oleh Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah kami agar sadar bahwa Engkaulah sumber Cinta Kasih dan Kebahagiaan Sejati yang Abadi. Biarlah kami agar selalu dapat membuka hati kami kepadaMu setiap saat.

Tuhan, berkatilah, bimbinglah dan lingdungilah kami agar semua pikiran, perkataan, dan perbuatan kami selalu sesuai dengan Cahaya dan Cinta Kasih Mu.

Tuhan, berkatilah kami agar kami dapat menjadi alatMu dalam membagikan Cahaya dan Cinta Kasih Mu kepada sesama kami tanpa pamrih.

Tuhan, terimalah kasih dan cinta kami.

(Niatkan untuk menyerahkan kasih dan cinta kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan pikiran)

Tuhan, biarlah seluruh bumi, alam semesta, dan semua keberadaan dipenuhi oleh Cahaya dan Cinta Kasih Mu dan semua yang terjadi selalu sesuai dengan hukum KasihMu.

Tuhan, berkatilah semua makhluk agar dapat membuka hati mereka untuk menerima berkat Mu dan menjadi lebih dekat kepada Mu.

Tuhan, jauhkanlah semua kegelapan dan usaha-usaha mereka agar keluar dari seluruh keberadaan.

Terima kasih Tuhan.

Om Santih....Santih....Santih.....

MRAJAN BENDESA MANIK MAS-BESAKIH


Sabtu, 06 Februari 2010

MENGGAPAI IMPIAN

Suatu hari ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya Anda bisa menjawab semua pertanyaan saya.” “Apa yang ingin kau ketahui anak muda?” tanya Si orang tua. ”Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini?” jawab Si anak muda. Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan Si anak, tetapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di satu sisi, kemudian meraka menuju ke tengah laut. Setelah sampai di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong anak tersebut ke dalam air. Anak muda itu meronta, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong ke atas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

”Hai apa yang barusan bapak lakukan? Bapak bisa membunuh saya,” tegur Si anak muda kepada orang tua itu. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan Si anak, malah balik bertanya, ”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi?” ”Udara, yang paling saya inginkan adalah udara, ”jawab Si anak muda.

'Hmm, bagaimana kalau saya tawarkan yang lain sebagai pengganti udara, misalnya mobil mewah, gadis cantik, atau umur panjang?” tanya Si orang tua lagi. ”Tidak...tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara saat saya berada di dalam air.” jelas Si anak muda. ”Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri. Kalau kamu menginginkan sesuatu sebesar keinginanmu akan udara ketika berada di dalam air, itulah impian sejati.” kata Si orang tua dengan bijak.

Renungan

Apakah saat ini Anda mempunyai impian sejati? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalau bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalau bisa mobil BMW, kalau nggak Kijang juga nggak apa-apa. Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu harus terjadi. Impian terbaik manusia adalah ketika berusia di bawah lima tahun. ”Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, dan yang lainnya” bukankah itu yang kerap dikatakan anak-anak Anda?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka ’diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia dari sisi yang negatif. Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah ’mati’. Mereka menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impiannya, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses. Atau ada pula tipe orang yang terjebak di dalam ’comfort zone’, di mana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata ”Ah, buat apa rumah besar? Bisa ngontrak saja sudah bagus”.

Ada pula orang yang sengaja tidak membuat impian, karena malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tahu diri, atau bahkan gila. Sebenarnya bukan Anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, yang ’tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran, dan usaha lainnya agar Anda tetap ’selevel’ dengannya. Kalau Anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-rekan Anda, ”Saya punya impian untuk jadi orang sukses, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”. Lalu coba lihat berapa banyak yang menertawakan Anda? Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung Anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung Anda. Masih maukah Anda meraih impian tersebut, setelah Anda ditertawakan?

Harus yakin jikalau saat ini kita masih mampu menciptakan impian-impian tersebut, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang (rasa tidak percaya diri, ragu-ragu, mider, dan sebagainya) di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia lima tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian Anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai. Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, Anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya. Jika engkau ragu hasilnya meragukan, Jika engkau setengah hati hasilnyapun hanya sebagian, Jika engkau yakin sekuat tenaga seluruh impianmu akan kau raih...yakinlah...!

”KEBERANIAN ITU MUNCUL KETIKA SEORANG MEMPUNYAI KEYAKINAN DAN MIMPI SETINGGI GUNUNG HIMALAYA DAN SEDALAM SAMUDRA”

wahai Pemuda-pemudi pratisentana Bendesa Manik Mas dimanapun berada....bermimpilah yang dilandasi dengan keyakinan.... semoga semua pikiran baik datang dari segala penjuru....